PERINATOLOGI - Materi UKOM Bidan
Ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan kesehatan bayi baru lahir.
Ilmu perinatologi merupakan bagian dari ilmu kedokteran reproduksi.
Tujuan ilmu kedokteran reproduksi
“Intact survival” : keselamatan yang utuh.
Jadi proses reproduksi bukan hanya terdiri dari proses pembuahan, kehamilan, kelahiran dan hidup saja, tetapi juga usaha untuk menjamin tumbuh kembang yang seutuhnya.
“Intact survival” : keselamatan yang utuh.
Jadi proses reproduksi bukan hanya terdiri dari proses pembuahan, kehamilan, kelahiran dan hidup saja, tetapi juga usaha untuk menjamin tumbuh kembang yang seutuhnya.
DASAR PERKEMBANGAN ILMU PERINATOLOGI
1. angka kematian perinatal / neonatal yang tinggi
2. angka retardasi mental yang terjadi sejak proses kehamilan / kelahiran tinggi.
3. data survei epidemiologi
4. penelitian kesehatan reproduksi, fisiologi janin dan neonatus
5. kelangsungan hidup bayi BBLR (bayi berat lahir rendah) dan prematur.
6. keluarga berencana
1. angka kematian perinatal / neonatal yang tinggi
2. angka retardasi mental yang terjadi sejak proses kehamilan / kelahiran tinggi.
3. data survei epidemiologi
4. penelitian kesehatan reproduksi, fisiologi janin dan neonatus
5. kelangsungan hidup bayi BBLR (bayi berat lahir rendah) dan prematur.
6. keluarga berencana
Daftar Istilah dan Definisi
Masa kehamilan / masa gestasi
Masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir (menstrual age of pregnancy).
Kehamilan cukup bulan (term / aterm) : masa gestasi 37-42 minggu (259 – 294 hari) lengkap.
Kehamilan kurang bulan (preterm) : masa gestasi kurang dari 37 minggu (259 hari).
Kehamilan lewat waktu (postterm) : masa gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari).
Bayi cukup bulan (term infant) : bayi dengan usia gestasi 37 – 42 minggu.
Bayi kurang bulan (preterm infant) : bayi dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu.
Masa kehamilan / masa gestasi
Masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir (menstrual age of pregnancy).
Kehamilan cukup bulan (term / aterm) : masa gestasi 37-42 minggu (259 – 294 hari) lengkap.
Kehamilan kurang bulan (preterm) : masa gestasi kurang dari 37 minggu (259 hari).
Kehamilan lewat waktu (postterm) : masa gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari).
Bayi cukup bulan (term infant) : bayi dengan usia gestasi 37 – 42 minggu.
Bayi kurang bulan (preterm infant) : bayi dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu.
Masa perinatal
Masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
Ukuran statistik : masa sejak kehamilan 28 minggu sampai dengan 28 hari sesudah lahir (batasan lama). Sekarang menjadi masa sejak kehamilan 22 minggu, karena viabilitas dan harapan hidup janin yang makin besar pada usia kehamilan yang lebih muda (menurut ICD-10 WHO).
Ukuran biologis : masa sejak terjadinya konsepsi sampai satu bulan sesudah lahir, dihitung sejak hari pertama haid terakhir.
Masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
Ukuran statistik : masa sejak kehamilan 28 minggu sampai dengan 28 hari sesudah lahir (batasan lama). Sekarang menjadi masa sejak kehamilan 22 minggu, karena viabilitas dan harapan hidup janin yang makin besar pada usia kehamilan yang lebih muda (menurut ICD-10 WHO).
Ukuran biologis : masa sejak terjadinya konsepsi sampai satu bulan sesudah lahir, dihitung sejak hari pertama haid terakhir.
Masa neonatal
Masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
Masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
Neonatus
Bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir.
Neonatus dini : usia 0 – 7 hari
Neonatus lanjut : usia 7 – 28 hari.
Bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir.
Neonatus dini : usia 0 – 7 hari
Neonatus lanjut : usia 7 – 28 hari.
Berat badan lahir (birthweight)
Berat badan neonatus pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir.
Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 – 2500 g.
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir 1000 – 1500 g.
Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) / Extremely very low birthweight infant : bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g.
Abortus : bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%.
Berat badan neonatus pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir.
Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 – 2500 g.
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir 1000 – 1500 g.
Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) / Extremely very low birthweight infant : bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g.
Abortus : bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%.
Lahir hidup (live birth)
Pengeluaran lengkap suatu hasil konsepsi (bayi), tanpa memandang masa kehamilannya, di mana, setelah terpisah dari ibunya, bayi tersebut menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti gerakan napas, pulsasi jantung, pulsasi tali pusat, atau pergerakan otot, tanpa membedakan keadaan tali pusat sudah dipotong atau belum ataupun masih terhubung dengan plasenta.
Pengeluaran lengkap suatu hasil konsepsi (bayi), tanpa memandang masa kehamilannya, di mana, setelah terpisah dari ibunya, bayi tersebut menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti gerakan napas, pulsasi jantung, pulsasi tali pusat, atau pergerakan otot, tanpa membedakan keadaan tali pusat sudah dipotong atau belum ataupun masih terhubung dengan plasenta.
Kematian janin
Kematian sebelum terjadinya pengeluaran yang lengkap hasil konsepsi dari ibunya, tanpa memandang masa kehamilan. Kematian ditandai dengan tidak adanya usaha pernapasan atau tanda-tanda kehidupan yang lain seperti pulsasi jantung, pulsasi tali pusat atau pergerakan otot-otot.
Kematian sebelum terjadinya pengeluaran yang lengkap hasil konsepsi dari ibunya, tanpa memandang masa kehamilan. Kematian ditandai dengan tidak adanya usaha pernapasan atau tanda-tanda kehidupan yang lain seperti pulsasi jantung, pulsasi tali pusat atau pergerakan otot-otot.
Lahir mati (stillbirth)
Kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati, yang telah mencapai umur kehamilan 28 minggu atau berat lahir sekurang-kurangnya 1000 g.
Kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati, yang telah mencapai umur kehamilan 28 minggu atau berat lahir sekurang-kurangnya 1000 g.
Kematian perinatal
Kematian pada masa kehamilan 28 minggu sampai dengan 7 hari sesudah lahir.
Angka kematian perinatal (perinatal mortality rate) : jumlah kematian perinatal dikali 1000 lalu dibagi dengan jumlah bayi lahir hidup dan lahir mati.
Kematian neonatal dini (early neonatal death)
Kematian bayi pada 7 hari pertama sesudah lahir.
(jika kurang dari satu hari, gunakan hitungan yang sesuai – jam atau menit).
Kematian neonatal lanjut (late neonatal death)
Kematian bayi pada hari ke 7 – 28 sesudah lahir.
Kematian pada masa kehamilan 28 minggu sampai dengan 7 hari sesudah lahir.
Angka kematian perinatal (perinatal mortality rate) : jumlah kematian perinatal dikali 1000 lalu dibagi dengan jumlah bayi lahir hidup dan lahir mati.
Kematian neonatal dini (early neonatal death)
Kematian bayi pada 7 hari pertama sesudah lahir.
(jika kurang dari satu hari, gunakan hitungan yang sesuai – jam atau menit).
Kematian neonatal lanjut (late neonatal death)
Kematian bayi pada hari ke 7 – 28 sesudah lahir.
ADAPTASI NEONATAL
Pengertian : proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus.
Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostasis.
Bila terdapat gangguan adaptasi : bayi akan sakit.
Pengertian : proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus.
Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostasis.
Bila terdapat gangguan adaptasi : bayi akan sakit.
Homeostasis
1. kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi vital
2. bersifat dinamis
3. dipengaruhi tahap tumbuh kembang, termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan intrauterin.
Pada bayi kurang bulan, terdapat berbagai gangguan mekanisme adaptasi.
1. kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi vital
2. bersifat dinamis
3. dipengaruhi tahap tumbuh kembang, termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan intrauterin.
Pada bayi kurang bulan, terdapat berbagai gangguan mekanisme adaptasi.
Adaptasi segera : fungsi-fungsi vital (sirkulasi, respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan metabolisme).
Homeostasis neonatus ditentukan oleh keseimbangan antara maturitas dan status gizi.
Kemampuan homeostasis pada neonatus berdasarkan usia kehamilan :
1. cukup bulan : memadai
2. kurang bulan : tergantung masa gestasi. Matriks otak belum sempurna, mudah terjadi perdarahan intrakranial. Angka kejadian sindrom gawat napas neonatus dan hiperbilirubinemia tinggi.
3. lewat waktu : terjadi hambatan pertumbuhan janin intrauterin akibat penurunan fungsi plasenta, terjadi hipoksia janin.
1. cukup bulan : memadai
2. kurang bulan : tergantung masa gestasi. Matriks otak belum sempurna, mudah terjadi perdarahan intrakranial. Angka kejadian sindrom gawat napas neonatus dan hiperbilirubinemia tinggi.
3. lewat waktu : terjadi hambatan pertumbuhan janin intrauterin akibat penurunan fungsi plasenta, terjadi hipoksia janin.
Masa neonatus lebih tepat jika dipandang sebagai masa adaptasi dari kehidupan intrauterin menuju kehidupan ekstrauterin dari berbagai sistem.
EVALUASI NEONATUS
1. menilai tahap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan
2. menilai adaptasi neonatal (skor Apgar, refleks)
3. menilai fisik neonatal secara sistematik (ada/tidak kelainan morfologi/fisiologi)
4. memberi identifikasi : jenis kelamin, berat badan, panjang badan
5. menentukan penanganan yang diperlukan
1. menilai tahap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan
2. menilai adaptasi neonatal (skor Apgar, refleks)
3. menilai fisik neonatal secara sistematik (ada/tidak kelainan morfologi/fisiologi)
4. memberi identifikasi : jenis kelamin, berat badan, panjang badan
5. menentukan penanganan yang diperlukan
Klasifikasi neonatus menurut masa gestasi
1. kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu)
2. cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu)
3. lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu) atau lebih.
1. kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu)
2. cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu)
3. lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu) atau lebih.
Klasifikasi neonatus menurut berat lahir
1. berat lahir rendah : kurang dari 2500 g
2. berat lahir cukup : antara 2500 sampai 4000 g
3. berat lahir lebih : lebih dari 4000 g
1. berat lahir rendah : kurang dari 2500 g
2. berat lahir cukup : antara 2500 sampai 4000 g
3. berat lahir lebih : lebih dari 4000 g
Klasifikasi menurut berat lahir terhadap masa gestasi
dideskripsikan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilannya :
1. neonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
2. sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)
dideskripsikan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilannya :
1. neonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
2. sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir : kriteria Dubowitz / Ballard / Battaglia / Lubchenco (detailnya cari / baca sendiri)
Perkiraan usia gestasi menurut Lubchenco : lihat kuliah kelainan pada lamanya kehamilan / persalinan preterm.
Perkiraan usia gestasi menurut Lubchenco : lihat kuliah kelainan pada lamanya kehamilan / persalinan preterm.
Kriteria fisik neonatus normal
– cukup bulan : usia kehamilan 37 – 42 minggu
– berat badan lahir : 2500 – 4000 g (sesuai masa kehamilan)
– panjang badan : 44 – 53 cm
– lingkar kepala (melalui diameter biparietal) : 31 – 36 cm
– skor Apgar 7 – 10
– tanpa kelainan kongenital atau trauma persalinan
– cukup bulan : usia kehamilan 37 – 42 minggu
– berat badan lahir : 2500 – 4000 g (sesuai masa kehamilan)
– panjang badan : 44 – 53 cm
– lingkar kepala (melalui diameter biparietal) : 31 – 36 cm
– skor Apgar 7 – 10
– tanpa kelainan kongenital atau trauma persalinan
Kriteria neurologik neonatus normal
– frog position (fleksi ekstremitas atas dan bawah)
– Refleks Moro / kejutan (+), harus simetris
– refleks hisap (+) pada sentuhan palatum molle
– refleks menggenggam (+)
– refleks rooting (+)
– frog position (fleksi ekstremitas atas dan bawah)
– Refleks Moro / kejutan (+), harus simetris
– refleks hisap (+) pada sentuhan palatum molle
– refleks menggenggam (+)
– refleks rooting (+)
Table : External physical characteristics (top) and neurological (bottom) examination chart for estimation of the gestational age of the newborn (Ballard, et al., 1976)
Nilai laboratorium darah neonatus normal
– Hb : 14 – 22 g/dl
(kadar Hb-F tinggi, menurun dengan pertambahan usia)
– Ht : 43 – 63 %
– Eritrosit : 4.2 – 6 juta /mm3
– Retikulosit : 3 – 7 %
– Leukosit : 5000 – 30000 /mm3 Jika ada infeksi < 5000/mm3.
– Trombosit : 150000 – 350000 /mm3
– Volume darah : 85 cc/kgBB
Nilai laboratorium darah neonatus normal
– Hb : 14 – 22 g/dl
(kadar Hb-F tinggi, menurun dengan pertambahan usia)
– Ht : 43 – 63 %
– Eritrosit : 4.2 – 6 juta /mm3
– Retikulosit : 3 – 7 %
– Leukosit : 5000 – 30000 /mm3 Jika ada infeksi < 5000/mm3.
– Trombosit : 150000 – 350000 /mm3
– Volume darah : 85 cc/kgBB
Nilai laboratorium cairan otak neonatus normal
– warna : 90 – 94 % xantochrome (kekuning2an jernih)
– Nonne / Pandy (+) Pada usia di atas 3 bulan harus sudah
negatif.
– Protein : 200-220 mg/dl
– Glukosa : 70-80 mg/dl
– Eritrosit : 1000 – 2000 / LPB
– Leukosit 10 – 20 / LPB
menunjukkan fungsi BBB (blood-brain barrier) masih belum sempurna.
– warna : 90 – 94 % xantochrome (kekuning2an jernih)
– Nonne / Pandy (+) Pada usia di atas 3 bulan harus sudah
negatif.
– Protein : 200-220 mg/dl
– Glukosa : 70-80 mg/dl
– Eritrosit : 1000 – 2000 / LPB
– Leukosit 10 – 20 / LPB
menunjukkan fungsi BBB (blood-brain barrier) masih belum sempurna.
PERAWATAN SEGERA BAYI BARU LAHIR
(IMMEDIATE CARE OF THE NEWBORN)
1. mempelajari anamnesis : riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat keluarga
2. menilai skor Apgar
3. melakukan resusitasi neonatus
4. perawatan tali pusat : pemotongan jangan terlalu pendek. Luka diberi larutan antiseptik dan ditutup. Harus diawasi dan perban diganti tiap hari.
5. identifikasi : beri kartu bertulisan nama ibu, diikat di pergelangan tangan atau kaki
6. pemeriksaan fisik, observasi tanda vital
7. letakkan bayi dalam kamar transisi (jika keadaan umum baik), atau dalam inkubator jika ada indikasi.
8. tentukan tempat perawatan : rawat gabung atau rawat khusus atau rawat intensif.
9. prosedur rujukan bila perlu
(IMMEDIATE CARE OF THE NEWBORN)
1. mempelajari anamnesis : riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat keluarga
2. menilai skor Apgar
3. melakukan resusitasi neonatus
4. perawatan tali pusat : pemotongan jangan terlalu pendek. Luka diberi larutan antiseptik dan ditutup. Harus diawasi dan perban diganti tiap hari.
5. identifikasi : beri kartu bertulisan nama ibu, diikat di pergelangan tangan atau kaki
6. pemeriksaan fisik, observasi tanda vital
7. letakkan bayi dalam kamar transisi (jika keadaan umum baik), atau dalam inkubator jika ada indikasi.
8. tentukan tempat perawatan : rawat gabung atau rawat khusus atau rawat intensif.
9. prosedur rujukan bila perlu
Jika ada penyakit yang diturunkan dari ibu, misalnya penyakit hepatitis B aktif, langsung diberikan vaksinasi (globulin).
Stabilisasi sesudah lahir
– masa gestasi cukup : bayi matur
– persiapan kelahiran janin dari ibu
– sesudah lahir, pernapasan pertama : rangsang kimia, metabolik dan termik
– dapat hidup di luar uterus
– adaptasi sistem2 lain
– masa gestasi cukup : bayi matur
– persiapan kelahiran janin dari ibu
– sesudah lahir, pernapasan pertama : rangsang kimia, metabolik dan termik
– dapat hidup di luar uterus
– adaptasi sistem2 lain
Syarat perawatan gabung (neonatus dirawat bersama ibunya)
– nilai Apgar lebih dari 7
– berat lahir lebih dari 2000 g
– masa gestasi lebih dari 35 minggu
– frekuensi napas 40 – 60 kali per menit
– frekuensi denyut jantung 100 – 140 kali per menit
– suhu antara 36.5 – 37.5 oC
– refleks baik
– tidak ada kelainan kongenital mayor
– nilai Apgar lebih dari 7
– berat lahir lebih dari 2000 g
– masa gestasi lebih dari 35 minggu
– frekuensi napas 40 – 60 kali per menit
– frekuensi denyut jantung 100 – 140 kali per menit
– suhu antara 36.5 – 37.5 oC
– refleks baik
– tidak ada kelainan kongenital mayor
KESEIMBANGAN KALORI DAN CAIRAN PADA NEONATUS
Bayi : cairan tubuh 70 – 75% berat badan (dewasa 60-65%)
Kebutuhan balans, berdasarkan : intake – output, insensible loss, kebutuhan tumbuh kembang.
Bayi : cairan tubuh 70 – 75% berat badan (dewasa 60-65%)
Kebutuhan balans, berdasarkan : intake – output, insensible loss, kebutuhan tumbuh kembang.
Kebutuhan kalori : terutama untuk tumbuh kembang dan metabolisme.
Bayi sampai usia 1 tahun : kebutuhan basal 55 kkal/kgBB/hari.
Jika demam, tiap kenaikan suhu 1oC, kebutuhan meningkat 10%.
Untuk aktifitas fisik : 15 – 25 kkal/kgBB/hari.
Untuk specific dynamic action : 7 – 8 % total.
Jadi kebutuhan rata-rata bayi sampai usia 1 tahun sekitar 100 – 120 kkal/kgBB/hari.
Kebutuhan ini menurun 10 kkal/kgBB/hari setiap tahun, sampai usia 3 tahun.
Selanjutnya kebutuhan rata-rata 50 – 100 kkal/kgBB/hari, sampai usia pubertas.
Usia dewasa : kebutuhan rata-rata 40 – 50 kkal/kgBB/hari.
Bayi sampai usia 1 tahun : kebutuhan basal 55 kkal/kgBB/hari.
Jika demam, tiap kenaikan suhu 1oC, kebutuhan meningkat 10%.
Untuk aktifitas fisik : 15 – 25 kkal/kgBB/hari.
Untuk specific dynamic action : 7 – 8 % total.
Jadi kebutuhan rata-rata bayi sampai usia 1 tahun sekitar 100 – 120 kkal/kgBB/hari.
Kebutuhan ini menurun 10 kkal/kgBB/hari setiap tahun, sampai usia 3 tahun.
Selanjutnya kebutuhan rata-rata 50 – 100 kkal/kgBB/hari, sampai usia pubertas.
Usia dewasa : kebutuhan rata-rata 40 – 50 kkal/kgBB/hari.
Pemberian air susu ibu (ASI) pada bayi baru lahir :
– ASI sedini mungkin. Jika ASI belum keluar, bayi tidak usah diberi apa-apa, biarkan bayi mengisap payudara ibu sebagai stimulasi keluarnya ASI. Cadangan nutrisi dalam tubuh bayi cukup bulan dapat sampai selama 4 hari pascapersalinan.
– Hindari penggantian PASI (pengganti ASI) KECUALI ada indikasi medis, misalnya ASI tidak keluar dan bayi prematur dan sebagainya
– tidak boleh diberi ASI hanya pada indikasi medis ketat, misalnya ibu penderita penyakit infeksi tertentu dan bayi belum tertular. Tetapi jika tidak ada PASI, ASI tetap diberikan. Pertimbangan-pertimbangan lain tetap diperhatikan.
– ASI sedini mungkin. Jika ASI belum keluar, bayi tidak usah diberi apa-apa, biarkan bayi mengisap payudara ibu sebagai stimulasi keluarnya ASI. Cadangan nutrisi dalam tubuh bayi cukup bulan dapat sampai selama 4 hari pascapersalinan.
– Hindari penggantian PASI (pengganti ASI) KECUALI ada indikasi medis, misalnya ASI tidak keluar dan bayi prematur dan sebagainya
– tidak boleh diberi ASI hanya pada indikasi medis ketat, misalnya ibu penderita penyakit infeksi tertentu dan bayi belum tertular. Tetapi jika tidak ada PASI, ASI tetap diberikan. Pertimbangan-pertimbangan lain tetap diperhatikan.
Pemberian pengganti air susu ibu (PASI) :
– PASI : berbagai produk formula, untuk adaptasi maupun
formula komplit. Komposisi mendekati ASI, kecuali
dalam hal komposisi mineral dan imunoglobulin.
– usia 0 – 6 bulan : formula awal.
– Pada diare kronik / sindrom panmalabsorpsi : susu progestimil
– alergi protein susu sapi : nutrilon-soja (bahan susu kedelai)
– SGM : skim – gula – minyak nabati, untuk malabsorpsi lemak
– Enfalac : untuk bayi prematur. Kalori 81 kkal / 100cc.
– usia 6 bulan – 1 tahun : formula lanjutan, sudah bisa menerima
susu full-cream yang dijual bebas.
Gunakan SENDOK TAKAR yang tepat !!
– PASI : berbagai produk formula, untuk adaptasi maupun
formula komplit. Komposisi mendekati ASI, kecuali
dalam hal komposisi mineral dan imunoglobulin.
– usia 0 – 6 bulan : formula awal.
– Pada diare kronik / sindrom panmalabsorpsi : susu progestimil
– alergi protein susu sapi : nutrilon-soja (bahan susu kedelai)
– SGM : skim – gula – minyak nabati, untuk malabsorpsi lemak
– Enfalac : untuk bayi prematur. Kalori 81 kkal / 100cc.
– usia 6 bulan – 1 tahun : formula lanjutan, sudah bisa menerima
susu full-cream yang dijual bebas.
Gunakan SENDOK TAKAR yang tepat !!
Jika keseimbangan gizi dan cairan tidak terpenuhi :
– pertumbuhan natural defense mechanism terganggu
– potensi tumbuh kembang tidak optimal
– pertumbuhan natural defense mechanism terganggu
– potensi tumbuh kembang tidak optimal
SISTEM RUJUKAN PERAWATAN NEONATUS
Pertimbangan berdasarkan keadaan bayi :
1. bayi normal : ruang transisi – rawat gabung / madya / intensif
2. bayi berat badan lahir rendah atau bayi kurang bulan : rawat madya / intensif
3. bayi dengan tunjangan ventilasi / respirasi / sirkulasi : rawat intensif
4. bayi dengan tunjangan metabolik / nutrisi parenteral : rawat madya / intensif
5. bayi dengan pemantauan ketat respirasi dan sirkulasi : rawat madya / intensif
Pertimbangan berdasarkan keadaan bayi :
1. bayi normal : ruang transisi – rawat gabung / madya / intensif
2. bayi berat badan lahir rendah atau bayi kurang bulan : rawat madya / intensif
3. bayi dengan tunjangan ventilasi / respirasi / sirkulasi : rawat intensif
4. bayi dengan tunjangan metabolik / nutrisi parenteral : rawat madya / intensif
5. bayi dengan pemantauan ketat respirasi dan sirkulasi : rawat madya / intensif
MASALAH UMUM PADA BAYI BARU LAHIR
1. Prematuritas
NCB (neonatus cukup bulan) : 37 – 42 minggu.
Prinsip : Bayi prematur = NKB (neonatus kurang bulan) !!
JANGAN disamakan begitu saja BBLR !! Karena mungkin
saja BBLR sudah cukup bulan dan maturasi sudah
lengkap.
2. Sindrom gawat napas neonatus (NRDS – Neonatal Respiratory Distress Syndroome) / asfiksia neonatorum
3. Hiperbilirubinemia (neonatal jaundice)
4. Infeksi perinatal
5. Kelainan / cacat bawaan
6. Gangguan / penyakit akibat trauma persalinan
Sumber : UKOM Bidan Indonesia
Demikianlah artikel singkat dari kami dengan judul PERINATOLOGI - Materi UKOM Bidan. Semoga apa yang telah kami sajikan diatas bermanfaat dan terus belajar latihan ataupun pelajaran UKOM Bidan dari kami. Terimakasih atas kunjungannya.
1. Prematuritas
NCB (neonatus cukup bulan) : 37 – 42 minggu.
Prinsip : Bayi prematur = NKB (neonatus kurang bulan) !!
JANGAN disamakan begitu saja BBLR !! Karena mungkin
saja BBLR sudah cukup bulan dan maturasi sudah
lengkap.
2. Sindrom gawat napas neonatus (NRDS – Neonatal Respiratory Distress Syndroome) / asfiksia neonatorum
3. Hiperbilirubinemia (neonatal jaundice)
4. Infeksi perinatal
5. Kelainan / cacat bawaan
6. Gangguan / penyakit akibat trauma persalinan
Sumber : UKOM Bidan Indonesia
Demikianlah artikel singkat dari kami dengan judul PERINATOLOGI - Materi UKOM Bidan. Semoga apa yang telah kami sajikan diatas bermanfaat dan terus belajar latihan ataupun pelajaran UKOM Bidan dari kami. Terimakasih atas kunjungannya.
lengkap sekali ya
ReplyDelete