Contoh Soal Kebidanan (asfiksia) dan kunci Jawaban Edisi 55
Contoh Soal Kebidanan (asfiksia) dan kunci Jawaban Edisi 55
Berikut ini kami sajikan Contoh Latihan Soal Kebidanan Edisi Ke 55 beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan Lengkap Pdf doc
soal Kbidanan dan Pembahasan |
Helo teman-teman semuanya apa kabar kalian. Semangat terus belajar latihan soal-sola dari kami yaa teman-teman. Berikut ini ukombidan.blogspot.com akan membagikan latihan soal Kebidanan disertai dengan kunci jawaban. Semangat yaa
1. Asfiksia dalam persalinan apabila kekurangan oksigen dapat menyebabkan…….
a. Partus Lama
b. Eklamsia dan pre-eklamsi
c. bayi cacat
d. tekanan darah tinggi
Jawaban : a. Partus Lama
Rasional :
- Jadwal waktu lamanya persalinan dapat digunakan sebagai pegangan tentang kemungkinan terjadinya persalinan lama akibat adanya gangguan pada kekuatan his yang lemah, frekuensi his berkurang, lamanya kekuatan his berlangsung, koordinasi tidak teratur sehingga resultanta selama proses persalinan kurang menunjukan arah kekuatan menuju jalan lahir, dampak dari kegagalan his tersebut menyebabkan persalinan berjalan lambat dan lama serta menyebabkan terjadi gangguan metabolisme ke arah asidosis dah dehidrasi yang memerlukan penanganan sesuai penyebabnya.
- Fitri Aminah (2007) mengatakan bahwa terdapat hubungan antara partus lama dengan kejadian asfiksia neonatorum karena gangguan kontraksi uterus dapat mengurangi aliran darah pada uterus yang akan menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan ke janin
2. Asfiksia ringan yang bersifat sementara pada proses kelahiran disebut.......
a. Asfiksia Transien
b. Asfiksia Berat
c. Primary Gasping
d. Primary Apnea
e. Secondary Apnea
Jawaban : a. Asfiksia Transien
Rasional :
Cukup jelas asfiksia ringan yang bersifat sementara disebut Asfiksia Transien
3. Harus segera dilakukan intubasi dan lakukan ventilasi apabila ditemukan nilai apgar…..
a. 0-3
b. 4-8
c. 7-10
d. 3-6
Jawaban : a. 0-3
Rasional :
0-3 merupakan asfiksia berat dan harus segera dilakukan tindakan intubasi
Asfiksia berat apgar skor (0-3) mengatasinya dengan cara:
- Bersihkan jalan napas sambil pompa melalui ambubag
- Berikan O2 4 – 5 Liter per menit
- Bila tidak berhasil berikan pemasangan ETT (endotracheal tube)
- Bersihkan jalan napas melalui ETT
- Apabila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6cc, selanjutnya dektrosa 40% sebanyak 4cc.
4. Asfiksia didefinisikan sebagai kegagalan bernafas secara spontan dan teratur sesat sesudah lahir” adalah pengertian Asfiksia menurut.......
a. IDAI 2004
b. Depkes RI 1995
c. Perkumpulan Perinatologi Indonesia
d. WHO 1997
e. WHO 1987
Jawaban : d. WHO 1997
Rasional :
Cukup jelas
5. Sebutkan langkah awal resusitasi di bawah ini………….
a. Jaga bayi agar tetap hangat dan atur posisi
b. Letakan bayi diatas meja
c. Ganjal bahu agar kepala bayi sedikit fleksi
d. Beri bayi air susu terlebih dulu
Jawaban : a. Jaga bayi agar tetap hangat dan atur posisi
Rasional :
Tindakan resusitasi yaitu :
- Letakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh bayi dan selimuti tubuh bayi untuk mengurangi evaporasi.
- Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar.
- Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm (snifing positor).
- Hisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih kemudian lanjutkan ke hidung.
- Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap-usap punggung bayi.
- Nilai pernafasanJika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil kalikan 10. Denyut jantung > 100 x / menit, nilai warna kulit jika merah / sinosis penfer lakukan observasi, apabila biru beri oksigen. Denyut jantung < 100 x / menit, lakukan ventilasi tekanan positif.
Perbandingan kompresi jantung dengan ventilasi adalah 3 : 1, ada 2 cara kompresi jantung :
a Kedua ibu jari menekan stemun sedalam 1 cm dan tangan lain mengelilingi tubuh bayi.
b Jari tengah dan telunjuk menekan sternum dan tangan lain menahan belakang tubuh bayi. - Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi dada.
- Denyut jantung 80x./menit kompresi jantung dihentikan, lakukan PPV sampai denyut jantung > 100 x / menit dan bayi dapat nafas spontan.
- Jika denyut jantung 0 atau < 10 x / menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 : 10.000 dosis 0,2 – 0,3 mL / kg BB secara IV.
- Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika > 100 x / menit hentikan obat.
- Jika denyut jantung < 80 x / menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 – 5 menit.
- Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap / tidak rewspon terhadap di atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQ/kg BB secara IV selama 2 menit. (Wiknjosastro, 2007)
6. Berikut ini merupakan penggolongan penyebab asfiksia, kecuali.......
a. Faktor Ibu
b. Faktor Fetus
c. Faktor Plasenta/tali pusat
d. Faktor Neonatus
e. Faktor Penolong Persalinan
Jawaban : e. Faktor Penolong Persalinan
Rasional :
1. Faktor ibu
- Preeklampsia dan eklampsia
- Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
- Partus lama atau partus macet
- Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
- Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
- Lilitan tali pusat
- Tali pusat pendek
- Simpul tali pusat
- Prolapsus tali pusat
- Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
- Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep)
- Kelainan bawaan (kongenital)
- Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
7. Atas dasar pengalaman klinis, Asfiksia neonatorum dibagi menjadi.......
a. Asfiksia Livida dan Asfiksia Palida
b. Vigourous baby, Mild-moderates asphyxia dan Asfiksia Berat
c. Asfiksia Ringan-sedang dan Asfiksia Berat
d. Asfiksia Ringan, Asfiksia Berat dan Asfiksia Sangat Berat
e. Asfksia Rendah dan Asfiksia Tinggi
Jawaban : b. Vigourous baby, Mild-moderates asphyxia dan Asfiksia Berat
Rasional :
Asfiksia neonatorum dibagi menjadi
- ‘Vigorous baby’. Skor Apgar -7-10. Dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa.
- ‘Mild-moderate asphyxia’ (asfiksia sedang). Skor Apgar 4-6/. Pada pemerksaan fisis akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100/menit tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada.
- Asfiksia berat. Skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100/menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
Sumber : Kumpulan Soal Bidan Indonesia
Baca Juga :
Demikianlah artikel yang singkat dari kami dengan judul Contoh Soal Kebidanan (asfiksia) dan kunci Jawaban Edisi 55. Semoga apa yang telah kami sajikan untuk teman-teman bermanfaat dan terus belajar dan berlatihan soal-soal Kebidanan dari kami. Terimakasih atas kunjungan teman-teman semuanya.
0 Response to "Contoh Soal Kebidanan (asfiksia) dan kunci Jawaban Edisi 55"
Post a Comment