Kumpulan Soal Kebidanan dan Kunci Jawaban Edisi 56 - UKOM Kebidanan -->

Kumpulan Soal Kebidanan dan Kunci Jawaban Edisi 56

Kumpulan Soal Kebidanan dan Kunci Jawaban Edisi 56


Berikut ini kami sajikan Contoh Latihan Soal Kebidanan Edisi Ke 55 beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan Lengkap Pdf doc


Kumpulan Soal Kebidanan dan Kunci Jawaban Edisi 56

Helo teman-teman semuanya, berikut ini telah kami siapkan untuk teman-teman semuanya latihan soal Bidan yang disertai denga jabawaban. Selamat belajar teman-teman semuanya


1. Yang merupakan gejala dan tanda asfiksia yaitu.......

a. Tidak bernapas atau bernapas megap-megap
b. Tangisan lemah
c. Penurunan kesadaran ibu
d. Warna kulit kemerahan
e. A dan B benar

Jawaban : e. A dan B benar
Rasional :
Gejala dan tanda asfiksia
  1. Setiap bayi baru lahir (BBL) akan menampilkan gejala dari asfiksia neonatorum yang berbeda-beda. Secara umum gejala yang sering muncul pada asfiksia neonatorum adalah : 
  2. Tidak bernafas atau nafas megap-megap atau pernapasan lambat (krang dari 30x/menit)
  3. Pernafasan tidak teratur, terdengar dengkuran, retraksi (pelekukan dada)
  4. Tangisan lemah atau merintih
  5. Warna kulit pucat dan kebiruan
  6. Tonus otot lemas
  7. Denyut jantung tidak ada atau lambat (Bradikardia) (kurang dari 100 kali permenit)



2. Menurut Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 menyatakan data distrubusi pasien keluar mati di rumah sakit yang bermula pada masa perinatal di indonesia di sebabkan karena hipoksia intrauterin dan asfiksia lahir sebanyak.......

a. 20,13 %
b. 21,13 %
c. 22,13 %
d. 23,13 %
e. 24,13 %

Jawaban : d. 23,13 %
Rasional : cukup jelas, liaht pada Hasil distrubusi pasien keluar mati di rumah sakit yang bermula pada masa perinatal Depkes RI 2004


3. Ketika melakukan anamnesa, bidan atau perawat mengkaji bayi tentang.......

a. Adanya riwayat cukup bulan
b. Adanya riwayat air ketuban bercampur darah
c. Adanya riwayat lahir tidak bernapas atau menangis
d. Adanya riwayat hipertensi
e. Adanya riwayat air ketuban tidak bercampur mekonium

Jawaban : c. Adanya riwayat lahir tidak bernapas atau menangis
Rasional : cukup jelas



4. Penatalaksanaan  Asfiksia Neonatorum yaitu dengan melakukan.......

a. Pemberian cairan infus
b. Pemberian obat
c. Memasukkan ke dalam inkubator
d. Resusitasi
e. Inisiasi Menyusu Dini

Jawaban : d. Resusitasi
Rasional : cara penatalaksanaan asfiksia neonatorum berat yaitu dengan melakukan tindakan resusitasi



5. Bidan memiliki wewenang untuk melakukan resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia tercantum pada.......

a. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2003
b. Kepmenkes No. 600/Menkes/SK/VII/2002
c. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002
d. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/V/2002
e. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2004

Jawaban : c. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002
Rasional : Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002 membahas tentang registrasi dan praktik bidan



6. Dikatakan BBLR bila berat bayinya adalah…..

a. 1500 – 2500 gram
b. < 1500 gram
c. < 1000 gram
d. 1800 – 2000 gram
e. 2000 – 3000 gram

Jawaban : a. 1500 – 2500 gram
Rasional :

  • Bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu berat lahir -- < 2500 gram.
  • Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), yaitu berat lahir 1000- < 1500 gram.
  • Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), yaitu berat lahir < 1000 gram.



7. Langkah awal resusitasi yaitu, kecuali.......

a. Menjaga bayi tetap hangat dan pemberian posisi
b. Mengisap lendir
c. Atur posisi bayi
d. Keringkan dan rangsang taktil
e. Ventilasi

Jawaban : a. Menjaga bayi tetap hangat dan pemberian posisi
Rasional :
Tindakan resusitasi yaitu :
  1. Letakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh bayi dan selimuti tubuh bayi untuk mengurangi evaporasi.
  2. Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar.
  3. Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm (snifing positor).
  4. Hisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih kemudian lanjutkan ke hidung.
  5. Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap-usap punggung bayi.
  6. Nilai pernafasanJika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil kalikan 10. Denyut jantung > 100 x / menit, nilai warna kulit jika merah / sinosis penfer lakukan observasi, apabila biru beri oksigen. Denyut jantung < 100 x / menit, lakukan ventilasi tekanan positif.
    Perbandingan kompresi jantung dengan ventilasi adalah 3 : 1, ada 2 cara kompresi jantung :
    a Kedua ibu jari menekan stemun sedalam 1 cm dan tangan lain mengelilingi tubuh bayi.
    b Jari tengah dan telunjuk menekan sternum dan tangan lain menahan belakang tubuh bayi.
  7. Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi dada.
  8. Denyut jantung 80x./menit kompresi jantung dihentikan, lakukan PPV sampai denyut jantung > 100 x / menit dan bayi dapat nafas spontan.
  9. Jika denyut jantung 0 atau < 10 x / menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 : 10.000 dosis 0,2 – 0,3 mL / kg BB secara IV.
  10. Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika > 100 x / menit hentikan obat.
  11. Jika denyut jantung < 80 x / menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 – 5 menit.
  12. Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap / tidak rewspon terhadap di atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQ/kg BB secara IV selama 2 menit. (Wiknjosastro, 2007)




Demikianlah artikel yang singat dari kami dengan judul Kumpulan Soal Kebidanan dan Kunci Jawaban Edisi 56. Semoga apa yang kami berikan dan sajikan tersebut bermanfaat dan sampai jumpa lagi dipostingan kita lainnya.

0 Response to "Kumpulan Soal Kebidanan dan Kunci Jawaban Edisi 56"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel