Contoh Soal D3 Bidan dan kunci Jawaban (Sub.Ikterus) Edisi 67 - UKOM Kebidanan -->

Contoh Soal D3 Bidan dan kunci Jawaban (Sub.Ikterus) Edisi 67

Contoh Soal D3 BIdan dan kunci Jawaban (Sub.Ikterus) Edisi 67


Berikut ini kami sajikan Contoh Latihan Soal Kebidanan Edisi Ke 67 beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan Lengkap Pdf doc


Contoh Soal D3 Bidan dan kunci Jawaban (Sub.Ikterus) Edisi 67
Contoh Soal D3 Bidan dan kunci Jawaban (Sub.Ikterus)

Heloo teman-teman semuanya, bertemu lagi denga kita yaa. Kali ini kita akan lanjut untuk latihan soal-soal bidan dan masih pada bidang Ikterus. Bagaimana contoh soal-soalnya, berikut kami berikan soalnya 8 buah disertai dengan kunci jawaban. Selamat belajar


1. Masalah potensial yang dapat terjadi pada ikterus neonatorum ?

a. Gagal ginjal
b. Diare
c. Dori- Ikterus
d. Syndrome
e. Kern-ikterus

Jawaban : e. Kern-ikterus
Rasional :
Kern ikterus merupakan suatu sindroma kerusakan otak yang ditandai dengan athetoid cerebral palsy, gangguan pendengaran hingga ketulian, gangguan penglihatan, dan mental retardasi.
Penyebab kern ikterus adalah dikarenakan kadar bilirubin yang sangat tinggio yang dapat mencapai tingkat toksik sehingga merusak sel-sel otak.



2. Ikterus fisiologis muncul pada hari ke ....

a. 1
b. 4
c. 3
d. 10
e. 5

Jawaban : c. 3
Rasional :
Sebagian besar bayi baru lahir mengalami peningkatan kadar bilirubin inderek pada hari – hari pertama kehidupan ( biasanya hari ke 2 – 3 ), mencapai puncaknya pada hari ke 7, kemudian akan menurun kembali pada hari ke 10–14 . kadar bilirubin pun biasanya tidak melebihi 12 mg/dl. Proses tersebut antara lain karena bayi baru lahir mempunyai kadar Hb yang tinggi (18–19 g/dl) yang diperlukan selama masa janin untuk membawa oksigen. Setelah bayi lahir dan dapat bernapas (menghirup oksigen), kadar Hb yang tinggi tidak diperlukan lagi sehingga Hb mulai turun. Penurunan Hb sampai sekitar 11–12 g/dl ini terjadi pada minggu pertama kehidupan dan pemecahan ini menyebabkan unconjugated bilirubin (bilirubin inderek) meningkat dalam darah. Selain itu belum matangnya fungsi hati bayi baru lahir. Pada keadaan ini peninggian bilirubin masih dianggap normal dan karenanya disebut ikterus fisiologis.



3. Menurut kremer derajat ikterus di bagi menjadi ..... derajat

a. 5
b. 3
c. 1
d. 6
e. 2

Jawaban : a. 5
Rasional :
Derajat Ikterus Menurut KRAMER ( 1969 )
  • Derajat I : Daerah kepala dan leher, perkiraan kadar bilirubin 5,0 mg%.
  • Derajat II : Sampai badan atas, perkiraan kadar bilirubin 9,0 mg%.
  • Derajat III : Sampai badan bawah hingga tungkai, bilirubin 11,4 mg%.
  • Derajat IV : Sampai daerah lengan, kaki bawah lutut, 12,4 mg%.
  • Derajat V : Sampai daerah telapak tangan dan kaki, 16,0 mg%.
Derajat Ikterus Menurut KRAMER



4. Faktor penyebab terjadinya ikterus adalah ?

a. Gangguan saluran kemih
b. Produksi Asam laktat Meningkat
c. Gangguan sekresi urin
d. Hemolisis sel darah merah
e. Hemodilusi

Jawaban : d. Hemolisis sel darah merah
Rasional :
Sebagian besar bayi baru lahir mengalami peningkatan kadar bilirubin inderek pada hari – hari pertama kehidupan ( biasanya hari ke 2 – 3 ), mencapai puncaknya pada hari ke 7, kemudian akan menurun kembali pada hari ke 10–14 . kadar bilirubin pun biasanya tidak melebihi 12 mg/dl. Proses tersebut antara lain karena bayi baru lahir mempunyai kadar Hb yang tinggi (18–19 g/dl) yang diperlukan selama masa janin untuk membawa oksigen. Setelah bayi lahir dan dapat bernapas (menghirup oksigen), kadar Hb yang tinggi tidak diperlukan lagi sehingga Hb mulai turun. Penurunan Hb sampai sekitar 11–12 g/dl ini terjadi pada minggu pertama kehidupan dan pemecahan ini menyebabkan unconjugated bilirubin (bilirubin inderek) meningkat dalam darah. Selain itu belum matangnya fungsi hati bayi baru lahir. Pada keadaan ini peninggian bilirubin masih dianggap normal dan karenanya disebut ikterus fisiologis.



5. Ikterus dikategorikan patologis apabila .....

a. muncul pada hari ke 2
b. hilang pada hari ke 10
c. kuning hanya bagian wajah
d. muncul pada waktu 24 jam setelah lahir
e. kadar bilirubinnya 7mg%

Jawaban : d. muncul pada waktu 24 jam setelah lahir
Rasional :
Ikterus patologis Adalah Ikterus yang mempunyai dasar patologis dengan kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. Ikterus patologis memiliki tanda-tanda berikut:
  1. Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
  2. Kadar bilirubin melebihi 10mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pada neonatus cukup bulan
  3. Peningkatan bilirubin melebihi 5 mg per hari
  4. Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
  5. Kadar bilirubin direct lebih dari 1 mg %
  6. Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik



6. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu ...

a. uji HB
b. Skrining test
c. Uji golongan darah
d. Uji toksisitas
e. Uji bilirubin

Jawaban : e. Uji bilirubin
Rasional :
Pemeriksaan Penunjang
  • Pemeriksaan kadar bilirubin. Bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan yang masih akan timbul akibat toksisitas kadar bilirubin yang sangat tinggi.
  • Pemeriksaan fungsi otak: EEG Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan otak yang telah terjadi.



7. Apa yang termasuk gejala peneumonia pada neonatus?

a. Sesak nafas dan sianosi
b. Apneu dan sianosis
c. Semua benar
d. Letargia dan anoreksia
e. Anoreksia dan sesak nafas

Jawaban : d. Letargia dan anoreksia
Rasional :
Gejala umum yang biasanya muncul adalah:
  1. Demam, berkeringat, dan menggigil.
  2. Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning atau hijau dan disertai darah.
  3. Kesulitan bernapas berupa napas terengah-engah dan pendek serta mengalami sesak napas walau sedang beristirahat.
  4. Rasa sakit di dada saat menarik napas dalam atau batuk.
  5. Detak jantung yang cepat.
  6. Nyeri pada sendi-sendi.
  7. Kehilangan nafsu makan.
  8. Mual dan muntah.
  9. Sakit kepala.



8. Penatalaksanaan  yang dapat dilakukan untuk terapi ikterus adalah ?

a. Pemberian Susu sapi
b. Transfusi darah
c. Transudat
d. Terapi sinar
e. Semua jawaban salah

Jawaban : d. Terapi sinar
Rasional :
Penatalaksanaan Terapeutik
1. Terapi sinar (fototerapi)
  • Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu  oleh organ hati.
2. Fenobarbital
  • Dapat mengekresi bilirubin dalam hati dan memperbesar konjugasi.Meningkatkan sintesis hepatic glukoronil transferase yang mana dapat meningkatkan bilirubin konjugasi dan clearance hepatic pada pigmen dalam empedu,sintesis protein dimana dapat meningkatkan albumin untk meningkat bilirubin.
3. Transfusi Tukar
  • Jika setelah menjalani fototerapi tak ada perbaikan dan kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai 20 mg/dl atau lebih, maka perlu dilakukan terapi transfusi darah.
4. Menyusui Bayi dengan ASI
  • Bilirubin juga dapat pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urine, untuk itu bayi harus mendapatkan cukup ASI.
5. Terapi Sinar Matahari
  • Terapi dengan sinar matahari hanya merupakan terapi tambahan. Biasanya dianjurkan setelah bayi selesai dirawat di rumah sakit.


Sumber : Kumpulan Soal Bidan Indonesia


Demikianlah artikel dari kami ukombidan.blogspot.com, Semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan diatas dapat bermanfaat untuk teman-teman dalam latihan soal-soal UKOM Bidan disertai dengan jawaban. Terimakasih atas kunjungan teman-teman semuanya.

0 Response to "Contoh Soal D3 Bidan dan kunci Jawaban (Sub.Ikterus) Edisi 67"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel