Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Beserta Kunci Jawaban Part 81 - UKOM Kebidanan -->

Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Beserta Kunci Jawaban Part 81

Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Beserta Kunci Jawaban Part 81


Berikut ini kami sajikan Contoh Latihan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Edisi Ke 81 beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan Lengkap Pdf doc


Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Beserta Kunci Jawaban Part 81
Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Beserta Kunci Jawaban

Hai teman-teman sahabat semuanya, kali ini ukombidan.blogspot.com akan lanjut memberikan latihan soal-soal kebidanan untuk teman-teman semuanya. Perlu diingat yaa, kami akan update latihan soal-soal insya Allah 4-6 hari sekali, walaupun lama namun kami akan selalu update untuk teman-teman Bidan Indonesia semuanya. Mari kita belajar latihan soal UKOM dibawah ini


Kasus Soal 1 – 5
Ny. Ulfa dengan riwayat kehamilan GI P0 A0 umur 25 tahun hamil 39 minggu datang ke BPS bersama suami pukul 11.00 WIB dengan keluhan perut kenceng – kenceng sejak pukul 06.00 WIB dan mengeluarkan lendir darah serta nyeri pada punggung. Hasil pemeriksaan VT pembukaan 4 cm, KK utuh penurunan pada hodge II. His 2x/10 mnt lama 30 dtk

1. Berdasar kasus diatas diagnosa Ny. Ulfa adalah …

a.  Ny Ulfa GI P0 A0 inpartu kala I fase laten
b. Ny Ulfa GI P0 A0 inpartu kala I fase akselerasi
c. Ny Ulfa GI P0 A0 inpartu kala I fase dilatasi maksimal
d. Ny Ulfa GI P0 A0 inpartu kala I fase deselerasi

Jawaban : c. Ny U GI P0 A0 inpartu kala I fase dilatasi maksimal
Pembahasan :
Kala 1 :
  • Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
  • Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.
Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :
  • Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
  • Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :
Fase aktif dibagi menjadi 3 fase yaitu :
  • Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
  • Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
  • Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
Pada pasien Ny. Ulfa , telah terjadi pembukaan serviks 4 cm, sehingga ia masuk kedalam diagnosa Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal.



2. Data fokus yang mendukung diagnosa Ny. Ulfa diatas adalah

a. merasakan kenceng – kenceng
b. mengeluarkan lendir darah
c. pembukaan 4 cm
d. penurunan kepala hodge II

Jawaban : c. pembukaan 4 cm
Pembahasan :
Cukup jelas, data fokus yang harus diperhatikan yaitu pembukaan serviks, dimana Ny. Ulfa telah memasuki pembukaa serviks 4 cm



3. Pemenuhan kebutuhan rasa aman yang tepat untuk Ny. Ulfa adalah

a. memberi makan dan minum
b. menentukan pemenuhan  pendampingan persalinan
c. melakukan masase
d. memberi informasi tentang proses persalinan

Jawaban : d. memberi informasi tentang proses persalinan
Pembahasan :

Beberapa Pemenuhan kebutuhan dasar ibu selama kehamilan diantaranya:3
1) Pemenuhan kebutuhan fisiologis selama persalinan
  • Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan.
  • Memberi makan dan minum.
  • Menganjurkan istirahat diluar his.
  • Menjaga kebersihan badan terutama daerah genetalia.
  • Menganjurkan ibu untuk buang air kecil atau air besar.
  • Menolong persalinan sesuai standar.
2) Pemenuhan kebutuhan rasa aman
  • Memberi informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan.
  • Menghargai pemilihan posisi tidur.
  • Menentukan pendampingan selama persalinan.
  • Melakukan pantauan selama persalinan.
  • Melakukan tindakan sesuai kebutuhan.
3) Pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai
  • Menghormati pemilihan pendampingan selama persalinan.
  • Melakukan kontak fisik/member sentuhan ringan.
  • Melakukan mesase untuk mengurangi rasa sakit.
  • Melakukan pembicaraan dengan suara lemah lembut dan sopan.
4) Pemenuhan kebutuhan harga diri
  • Mendengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian/menjadi pendengar yang baik.
  • Memberi asuhan dengan memperhatikan privasi ibu.
  • Memberi pelayanan dengan empati.
  • Memberitahu pada setiap tindakan yang akan dilakukan.
  • Memberi pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang telah dilakukannya.
5) Pemenuhan kebutuhan aktualisasi
  • Memilih tempat dan penolong persalinan sesuai keinginan.
  • Menentukan pendamping selama kehamilan.
  • Melakukan bounding and attachment.
  • Memberi ucapan selamat setelah persalinan selesai.
cukup jelas, pemenuhan rasa aman yang diperlukan pada Ny. Ulfa yaitu informasi tentang proses persalinan



4. Sesuai dengan kurve Fridman Ny. Ulfa pembukaan lengkap pada pukul

a. Pukul 17.00 WIB
b. Pukul 16.00 WIB
c. Pukul 15.00 WIB
d. Pukul 14.00 WIB

Jawaban : c. Pukul 15.00 WIB
Pembahasan :
Kala I persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannnya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). kala I persalinan terdiri atas dua fase yaitu fase laten dan fase aktif.

1) Fase laten pada kala satu persalinan
  • Di mulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap atau dimulai dari adanya pembukaan sampai pembukaan servik mencapai 3 cm atau serviks membuka kurang dari 4 cm. Fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam. Pad afase ini kontraksi uterus meningkat frekuensi, durasi dan intesitasnya, yaitu dari setiap 10 – 20 menit, lamanya 15 - 20 detik dengan intensitas cukup menjadi 5 -7 menit, lama 30 – 40 detik dan dengan intensitas yang kuat.

2) Fase aktif pada kala satu pesalinan
  • Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi di anggap adekuat atau memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multigravida). Pfase aktif berlangsung hampir atau hingga 6 jam. Pada fase ini kontraksi uterus menjadi efektif ditandai dengan meningkatnya frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi. Tekanan puncak kontraksi yang dihasilkan mencapai 40 – 50 mmHg. Di akhir fase aktif kontraksi berlangsung antara 2 – 3 menit sekali, selama 60 detik dengan intensitas lebih dari 40 mmHg.
Fase aktif dibedakan menjadi fase akselerasi, fase dilatasi maksimal dan fase delerasi.
  1. Fase akselerasi
    Dari pembukaan servik 3 menjadi 4 cm umumnya berlangsung selama 2 jam. Fase ini merupakan fase persiapan menuju fase berikutnya.
  2. Fase dilatasi maksimal
    Fase ini merupakan waktu ketika dilatasi servik meningkat dengan cepat. Dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm selama 2 jam. Normalnya pembukaan servik pada fase ini konstan yaitu 3 cm perjam untuk multipara dan 1.2 cm untuk primipara.
  3. Fase delerasi
    Fase ini merupakan akhir fase aktif diaman dilatasi servik dari 9 cm menuju pembukaan lengkap (10 cm). Dilatasi servik pada fase ini terjadi lambat rata-rata 1 cm perjam namun pada multipara lebih cepat. Fase aktif di bagi 3: fase akselerasi (dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm), fase dilaktasi maksimal (dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm), fase deselarasi (pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap). Pembukaan lengkap berarti bibir serviks dalam keadaan tak teraba dan diameter lubang serviks adalah 10 cm.
Pada kasus Ny. Ulfa saat ini pukul 11.00 WIB dengan pembukaan 4 cm, maka pada fase dilatasi maksimum akan berlangsung selama 2 jam, dan pembukaan lengkap 2 jam, sehingga totalnya yaitu 4 jam atau pukul 15.00 WIB



5. Sesuai kasus diatas penurunan kepala berada pada

a. Bidang setinggi PAP
b. Bidang setinggi pinggir bawah simpisis pubis berhimpit dengan PAP
c. Bidang setinggi spina ishiadika berhimpit dengan PAP
d. Bidang setinggi ujung os cogcigis  berhimpit dengan PAP

Jawaban : b. Bidang setinggi pinggir bawah simpisis pubis berhimpit dengan PAP
Pembahasan :

Dibawah ini adalah tabel bantu dalam menentukan bidang Hodge

Periksa Luar Periksa Dalam Keterangan
5/5 Kepala diatas PAP, mudah digerakkan
4/5 H I-II Sulit digerakkan, bagian terbesar kepala belum masuk panggul
3/5 H II-III Bagian terbesar kepala belum masuk panggul
2/5 H III + Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
1/5 H III-IV Kepala di dasar panggul
0/5 H IV Di perineum

Penurunan bagian terbawah dengan metode lima jari atau perlimaan adalah :
  • 5/5 jika terbawah janin seluruhnya teraba diatas simpisis pubis.
  • 4/5 jika sebagian 1/5 bagian terbawah janin memasuki PAP
  • 3/5 jika sebagian 2/5 bagian terbawah janin sudah masuk rongga panggul.
  • 2/5 jika sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas simpisis dan 3/5 bagian terbawah telah turun melewati bidang tengah rongga panggul.
  • 1/5 jika hanya 1 dan 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin yang berada diatas simpisis dan 4/5 telah masuk ke rongga panggul.



Kasus soal 6 -10
Ny. Gita dengan riwayat kehamilan GII PI A0 umur 25 th hamil 38 minggu berada pada kamar bersalin, hasil pemeriksaan terakhir adalah VT pembukaan lengkap, eff 100%, penurunan kepala H III +, KK utuh,  ibu mengatakan takut kalau dijahit, pemeriksaan lain – lain normal

6. Data fokus untuk menegakkan diagnosa Ny. Gita adalah

a. pembukaan lengkap
b. eff 100%
c. penurunan kepala H IV
d. KK utuh

Jawaban : a. pembukaan lengkap
Pembahasan :
Cukup jelas, data fokus yang harus diperhatikan yaitu pembukaan serviks, dimana Ny. Gita telah memasuki pembukaa serviks lengkap.



7. Asuhan kebidanan yang tepat untuk Ny. Gita adalah

a. Pecah ketuban
b. Pimpin meneran
c. Pimpin meneran saat ada HIS
d. Tunggu KK pecah spontan

Jawaban : a. Pecah ketuban
Pembahasan :
cukup jelas, dari soal KK masih utuh dan dari pilihan jawaban yang tepat maka, pecahkan ketuban adalah yang pertama sbelum pimpin meneran



8. Tindakan awal pada Ny. Gita menggunakan alat

a. Setengah kocher
b. Klem tali pusat
c. Gunting plasenta
d. Gunting epis

Jawaban : a. Setengah kocher
Pembahasan :
Pemecahan ketuban dengan menggunakan alat setengah cocher
Setengah kocher



9. Posisi meneran yang dianjurkan nuntuk Ny. Gita adalah

a. setengah duduk
b. merangkak
c. berdiri
d. berbaring miring kiri

Jawaban : d. berbaring miring kiri
Pembahasan :
Posisi yang dianjurkan pada Ny. Gita adalah berbaring miring kiri, lihat tabel dibawah ini :

Posisi
Alasan / Rasionalisasi
Duduk atau Semi Duduk
Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati/men-support perineum.
Posisi Merangkak
Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu bayi melakukan rotasi, peregangan minimal pada perineum.
Berjongkok atau Berdiri
Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran panggul, memperbesar dorongan untun meneran.
Berbaring miring kekiri
Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi oksigenisasi yang baik bagi bayi, membantu mencegah terjadinya laserasi.



10. Sesuai dengan mekanisme persalian normal, pada Ny. Gita sedang terjadi

a. Kepala engangement
b. Kepala fleksi
c. Kepala rotasi dalam
d. Kepala ektensi

Jawaban : c. Kepala rotasi dalam
Pembahasan :
Putaran paksi dalam/rotasi internal, pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah sympisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar kedepan kebawah simpisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putara paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu kepala sampai ke hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasa panggul. Sebab-sebab putaran paksi dalam : Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala. Pada bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit yaitu pada sebelah depan atas dimana terdapat hiatus genetalis antara M. Levator ani kiri dan kanan. Pada ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior


Sumber : UKOM Bidan Indonesia


Demikianlah artikel kami ini dengan judul Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Beserta Kunci Jawaban Part 81. Semoga apa yang kami berikan tersebut diatas dapat bermanfaat dan ayoo ajak teman-teman lainnya belajar latian soal-soa Uji Kompetensi Kebidanan dari kami, terimakasih telah berkunjung disini.

0 Response to "Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Beserta Kunci Jawaban Part 81"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel