Kumpulan Soal-Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Dan Jawaban Edisi 7
Kumpulan Soal-Soal Uji Komeptensi (UKOM) Kebidanan Dan Jawaban Edisi 7
Dibawah ini telah kami siapkan contoh soal Uji Kompetensi Kebidanan Beserta Jawabannya serta pembahasa rasional lengkap. Semoga bermanfaat
soal uji ompetensi bidan |
Hai teman-teman semua, bertemu lagi dengan kami, kali ini kita akan membahas contoh soal UKOM Bidan yaa, seperti biasa kami telah menyiapkan 7 buah contoh soal UKOM bidan, Selamat belajar
1. Seorang perempuan yang berumur 39 tahun mengatakan ia habis lahiran anak ketiganya 2 hari yang lalu di Klinik kebidanan. Saat ini ibu mengatakan ia sangat pusing dam merasakan sensai pengelihatan kurang jelas. Menurut ibu, saat ia sedang hamil 8 bulan tekanan darahnya meningkat sangat tinggi namun sekarang tidak terlalu lagi. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan data, TD=140/100 mmHg, protein urine +2 dan ekstremitas bawah oedema.
Apakah diagnose medis yang paling tepat pada kasus di atas?
a. Eklamsi
b. Hipertensi
c. Pre eklamsi berat
d. Pre eklamsi ringan
e. Pre eklamsi sedang
Jawaban : d. Pre eklamsi ringan
Rasional :
Preeklamsia ringan ditandai dengan tenakan darah diatas 140 mmHg, terdapat edema dibagian tungkai ekstermitas bawah, sering mengalami pusing, mual, dan terkadang pandangan terasa kabur. Preeklamsia belum diketahui etiologi yang pasti, namun kemungkiann etiologi seperti faktor keturunan, riwayat kehamilan terdahulu, hipertensi, ataupun lainnya.
2. Seorang perempuan yang berumur 36 tahun dengan usia kehamilan yaitu 5 minggu datang ke poli kebidanan bersama suaminya, Pasien mengatakan ia mengeluh kram pada perut, terdapat perdarahan di sertai bercak yang sedang dari kemaluannya, Pemeriksaan vital sign didapatkan data yaitu TD=110/70 mmHg, HR=95 x/menit, RR=23 x/menit, T: 37,4 derajat celsius, pada pemeriksaan dalam serviks tertutup.
Apakah diagnosa pada kasus diatas?
a. Abortus komplit
b. Abortus ainsipens
c. Abortus immnens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus mola
Jawaban : c. Abortus immnens
Rasional :
Abortus immnens merupakan sebuah ancaman serius pada ibu hamil yang umur kehamilannya dibawah 20 minggu, adapaun Abortus immnens sendiri ditandai dengan keluarnya bercak darah dari kemaluan ibu hamil yang bukan merupakan darah haid. Tindakan pencegahan dan pengobatan perlu dilakukan apabila indikasi srius, namun tindakan minimal yang harus dilakukan yaitu pasien harus diistirahatkan untuk mengurangi perdarahan.
3. Seorang perempuan yang berusia 25 tahun dengan riwayat G1 P1 A0, habis lahirkan bayi secara spontan. sekitar 30 menit yang lalu di klinik bidan, saat ini bidan baru saja memberikan penyutikan oksitosin 1 dan 2, massae uterus. Adapun data pemeriksaan vital sign yaitu TD=110/70 mmHg HR= 82 x/menit, RR=23 x/menit, T=37,1 derajat celsius. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa ibu mengalami perdarahan, plasenta lahir lengkap, kandung kemih kosong.
Apakah diagnose pada ibu tersebut?
a. Solutio plasenta
b. Robekkan serviks
c. Sisa plasenta
d. Atonia uteri
e. Inversion uteri
Jawaban : c. Sisa plasenta
Rasional :
Sisa plasenta merupakan indikasi terhadap perdarahan didalam kasus tersebut, walaupun dinyatakan terlihat lengkap namun sisa-sisa dari plasenta mungin masih menempels, sehingga harus dilakukan pembersihan secara manual terhadap sisa plasenta tersebut.
4. Seorang perempaun yang berusia 22 tahun dengan riwayat G1 P0 A0 sedang hamil 21 minggu datang ke BPM bersama keluarganya untuk melakukan pemeriksaan pertama kali ANC. Dari hasil pemeriksaan dalam keadaannya normal, Hasil TTV yaitu TD=110/70 mmHg, HR=80 x/menit, RR=24 x/menit, T=36,2 derajat celsius, asuhan kebidanan yang di berikan oleh bidan yaitu dngan memberiksan imunisasi tetanus toksoid.
Apakah tujuan tindakkan yang di lakukan ?
a. Mencegah tetanus pada ibu
b. Mencegah tetanus pada bayi
c. Mencegah tetanus pada petugas
d. Mencegah tetanus pada ibu dan bayi
e. Mencegah tetanus pada petugas dan ibu
Jawaban : b. Mencegah tetanus pada bayi
Rasional :
Pemberian injeksi imunisasi tetanus toksoid sangat penting bagi ibu, karena akan mencegah terjadinya infeksi silang terhadap ibu ke janin ketika melahirkan ataupun infeks dari sang suami ketika berhubungan. Sehingga imunisasi tetanus toksoid sangat perlu diberikan.
5. Seorang perempuan yang berusia 28 tahun telah habis melahirkan bayi sehat dan normal di sebuah BPM, keadaan umum ibu saat ini terlihat normal, Hasil pemeriksaan TTV menunjukkan TD=120/80 mmHg, HR=82 x/menit, RR=25 x/menit, T =37 derajat celsius. Saat ini tangan penolong berada di atas simfisis dengan memberikan tekanan, tali pusat di tegakan maka bila tali pusat masuk (belum lepas), jika diam atau maju( sudah lepas).
Apakah nama metode pengeluaran plasenta yang dilakukan oleh bidan tersebut?
a. Kustner
b. Kein
c. Strassman
d. Ducan
e. Schultze
Jawaban : a. Kustner
Rasional :
Kustner merupakan sebuah metode pengeluaran plasenta dengan cara memberikan tekanan dari atas simfisi pubis, lalu tangan yang satunya menegangkan tali pusat maka bila tali pusat masuk (belum lepas), jika diam atau maju( sudah lepas)
6. Seorang perempuan, yang berusia 34 tahun saat ini telah memiliki 2 orang anak, yang pertama 3 tahun dan kedua 1 tahun, saat ini perempuan tersebut datang ke puskesmas bersama dengan suami untuk ber KB. Hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien belum pernah melakukan KB. Pada dokumentasi bidan menggaris bawahi usia pasien tersebut.
Apakah alasan bidan menggaris bawahi pada kasus tersebut?
a. Usia 35 tahunan batas resiko
b. Pasien terlambat ber KB
c. Pasien belum pernah ber KB
d. Karena pasien sudah memiliki 2 anak
e. Untuk penentuan alternative KB yang di pilih
Jawaban : e. Untuk penentuan alternative KB yang di pilih
Rasional :
dalam melakukan KB harus dipertimbangkan berbagai macam askep, salah satu askep yang penting yaitu usia pasien saat ini, pasien yang berusia diatas 35 tahun lebih dianjurkan untuk melakukan KB vasektomi pada perempuan.
7. Seorang perempuan yang berumur 25 tahun datang ke BPM bersama suami. Perempuan tersebut mengatakan ia Ingin menggunakan kontrasepsi jangka panjang yaitu AKDR untuk tidak ingin memiliki anak lagi. Hasil pemeriksaan planotes (-) dan sedang haid hari ke 3.
Apakah tindakkan awal yang harus dilakukan bidan tersebut?
a. Melakukan pemasangan AKDR
b. Memberikan inform KB AKDR
c. Memberi konseling peralatan AKDR
d. Mempersiapkan peralatan AKDR
e. Memeberikan inform choice kontrasepsi
Jawaban : b. Memberikan inform KB AKDR
Rasional :
Pemerian informasi mengenai KB AKDR sangat penting karena pemberian KB AKDR akan membuat sang ibu tidak bisa memiliki anak lagi dalam hidupnya, sedangkan usia dari ibu tersebut masih sangat muda yaitu 25 tahun.
Sumber : Kumpulan Soal UKOM Bidan Indonesia
Baca Juga :
- Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Edisi 6
- Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Edisi 5
- Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Edisi 4
Demikianlah artikel kami ini yang singkat tentang Kumpulan Soal-SOal Uji Komeptensi (UKOM) Kebidanan Dan Jawaban Edisi 7, semoga apa yang tela kami sajikan kepada teman-teman semua bermanfaat, dan seklain dari akmi terimakasih.
0 Response to "Kumpulan Soal-Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Dan Jawaban Edisi 7"
Post a Comment