Latihan Soal Uji Kompetensi Kebidanan Beserta Jawaban dan Pembahasan Edisi 95 - UKOM Kebidanan -->

Latihan Soal Uji Kompetensi Kebidanan Beserta Jawaban dan Pembahasan Edisi 95

Latihan Soal Uji Kompetensi Kebidanan Beserta Jawaban dan Pembahasan Edisi 95


Berikut ini kami sajikan Contoh Latihan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Edisi Ke 95 beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan Lengkap Pdf doc


Latihan Soal Uji Kompetensi Kebidanan Beserta Jawaban dan Pembahasan Edisi 95

Hai teman-teman semuanya, semangat dan semoga dapat lulus UKOM Bidan semuanya yaa. Mimin doakan teman-teman semuanya aga cepat dapat STR serta bekerja sesuai profesi kita sebagai bidan. Semangat belajar dan jangan lupa istirahat yaa


1. NY. G umur 27 tahun G4vP3A0, hamil atermdatnag ke polides mawar. Ia datang di antar suaminya dengan keluhan kejang-kejang. Setelah di lakukan pemeriksaan di temukan TD 180/120 mmHg, muka, tangan dan kaki oedema, VT pembukaan serviks 5 cm berdasarkan pengkajian yang dilakukan

Ny. G maka diagnosa yang tepat untuk kasus diatas adalah…

a. Eklamsia
b. Preeklamsia berat
c. Pre eklmasia sedang
d. Preeklamsia ringan
e. Superimposed pre eklampsia

Jawaban : a. Eklamsia
Pembahasan :
Eklampsia berasal dari bahasa yunani dan berarti “Halilintar”. Kata tersebut dipakai karena seolah- olah gejala- gejala eklampsia timbul dengan tiba – tiba tanpa didahului oleh tanda – tanda lain.

Eklampsia adalah preaklampsia yang disertai kejang dan atau koma yang timbul bukan akibat dari kelainan neurologi (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 : 310 ; 1999).

Gejala :
Pada umumnya kejangan didahului oleh makin memburuknya Preeklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual keras, nyeri di epigastrium dan hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenal dan tidak segera diobati, akan timbul kejangan terutama pada persalinan bahaya ini besar.

Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi di bawah ini biasanya terjadi pada Preeklampsia berat dan eklampsia.
  1. Solusio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada Preeklampsia.
  2. Hipofibrinogenemia. Pada Preeklampsia berat
  3. Hemolisis. Penderita dengan Preeklampsia berat kadang-kadang menunjukkan gejala klinik hemolisis yang di kenal dengan ikterus. Belum di ketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah. Nekrosis periportal hati sering di temukan pada autopsi penderita eklampsia dapat menerangkan ikterus tersebut.
  4. Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematianmaternal penderita eklampsia.
  5. Kelainan mata, Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlansung sampai seminggu.
  6. Edema paru-paru.
  7. Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada Preeklampsi – eklampsia merupakan akibat vasopasmus arteriol umum.
  8. Sindrom HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low platelet.
  9. Kelainan ginjal
  10. Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibatkejang-kejang pneumonia aspirasi.
  11. Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra – uterin.



2. Ny.N umur 33 tahun, hamil ke 2 melahirkan hidup 1 kali, datang ke BPS pada jam 11.00 WITA untuk bersalin. Ibu mengatakan kenceng-kenceng sejak jam 08.00 WITA, mengeluarkan cairan warna jernih jam 10.00 WIB. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 110/80 mmHg, nadi 85 x/m, suhu 36,2 derajat celsius, RR 19 x/menit, his 3x dalam 10 enit, lama 45 detik, DJJ 144 x/m, hasil VT pembukaan 8 cm, KK negative, teraba tali pusat di samping kepala.

Diagnosa yang tepat untuk kasus di atas adalah…

a. Inpartu kala I KPD
b. Inpartu kala I fisiologis
c. Inpartu kala I tali pusat terkemuka
d. Inpartu kala I fase aktif termuka
e. Inpartu kala I tali pusat menumbung

Jawaban : e. Inpartu kala I tali pusat menumbung
Pembahasan :
  • Tali pusat menumbung, disebut juga prolapsus funikuli adalah jika tali pusat teraba keluar atau berada di samping dan melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir, bila tali pusat keluar melalui ketuban yang sudah pecah, ke serviks, dan turun ke vagina.
Kala 1 : Kala pembukaan
Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap (10 cm). Dalam kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
  1. Fase laten
    1. Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
    2. Pembukaan kurang dari 4 cm
    3. Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam
  2. Fase aktif :
    1. Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi adekuat / 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
    2. Serviks membuka dari 4 ke 10, biasanya dengan kecepatan 1cm/lebih perjam hingga pembukaan lengkap (10)
    3. Terjadi penurunan bagian terbawah janin 
    4. Berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 fase, yaitu :
    5. Berdasarkan kurva friedman :
      • Periode akselerasi, berlangsung selama 2 jam pembukaan menjadi 4cm
      • Periode dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat dari 4 menjadi 9cm
      • Periode diselerasi, berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan 9cm menjadi 10cm / lengkap



3. Ny.We umur 35 tahun partus anak 4 pada 10.20 WITA, sudah di injeksi oksitosin 10 UI IM. Pukul 10.25 WIB di coba untuk perengangan tali pusat terkendali, uterus kontraksi keras, plasenta belumlepas. Pada pukul 10.30 WIB tanda pelepasan plasenta tidak ada,

Yang anda lakukan sebagai bidan profesional adalah…

a. Manual plasenta
b. Pemberian oksitosin ke 2, 10 IU per IM
c. Ulangan ptt
d. Siapkan rujukan
e. SC

Jawaban : a. Manual plasenta
Pembahasan :
Plasenta manual adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkan nya dari cavum uteri  secara manual atau menggunakan tangan. Plasenta manual dilakukan setelah dilaksanakan manajemen aktif kala lll dimana setelah  30 menit terlalui dan telah diberikan oksitosin 10 unit untuk kedua kalinya  plasdenta tidak lahir, dengan catatan ada tanda tanda  perdarahan.



4. Ny. Y umur 25 th datang ke BPM hamil pertama kali mengeluh mengeluarkan darah flek-flek dari jalan sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan, TFU 3 jari atas sympisis. Inspekulo keluar darah dari OUE, tidak ada pembukaan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan TFU, usia kehamilan Ny. Y adalah…

a. 8 minggu
b. 10 minggu
c. 12 minggu
d. 14 minggu
e. 16 minggu

Jawaban : c. 12 minggu
Pembahasan :
Usia kehamilan berdasarkan TFU
Usia kehamilan berdasarkan TFU


  • Tinggi fundus uteri = Umur kehamilan (untuk kehamilan normal)
  • 1/3 di atas simfisis = 12 minggu
  • ½ simfisis-pusat = 16 minggu
  • 2/3 di atas simfisis = 20 minggu
  • Setinggi pusat = 22 minggu
  • 1/3 di atas pusat = 28 minggu
  • ½ pusat-prosesus xifoideus = 34 minggu
  • Setinggi prosesus xifoideus = 36 minggu
  • Dua jari (4cm) di bawah prosesus xifoideus = 40 minggu



5. Ny. P umur 27 tahun ke BPM mengeluh sudah 2 bulan tidak menstruasi, perut bagian bawah nyeri dan mengeluarkan bercak warna coklat. Hasil pemeriksaan dalam belum ada pembukaan portio , nyeri goyang. PP test positif.

Diagnosa yang tepat untuk Ny. P adalah…

a. Molla hidatidosa
b. Abortus incipiens
c. Abortus imminens
d. Abortus incomplete
e. KET

Jawaban : e. KET
Pembahasan :
Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim yang terganggu sehingga dapat terjadi abortus dan berbahaya bagi wanita tersebut. (Mochtar, 1998 : 226).

Tanda dan gejala

Tanda :
  1. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai amenorrhea atau spotting atau perdarahan vaginal.
  2. Menstruasi abnormal.
  3. Abdomen dan pelvis yang lunak.
  4. Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke satu sisi oleh massa kehamilan, atau tergeser akibat perdarahan.
  5. Dapat ditemukan sel desidua pada endometrium uterus.
  6. Penurunan tekanan darah dan takikardi bila terjadi hipovolemi.
  7. Kolaps dan kelelahan
  8. Pucat
  9. Nyeri bahu dan leher (iritasi diafragma)
  10. Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan agak gembung.
  11. Gangguan kencing
  12. Kadang-kadang terdapat gejala besar kencing karena perangangan peritoneum oleh darah di dalam rongga perut.
  13. Pembesaran uterus, pada kehamilan ektopik uterus membesar juga karena pengaruh hormon-hormon kehamilan tapi padaumumnya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan uterus pada kehamilan intrauterin yang sama umurnya.
  14. Nyeri pada toucher, terutama kalau cervix digerakkan atau pada perabaan cavumdouglasi (nyeri digoyang)
  15. Tumor dalam rongga panggul, dalam rongga panggul teraba tumor lunak kenyal yang disebabkan kumpulan darah di tuba dan sekitarnya.
  16. Perubahan darah, dapat diduga bahwa kadar haemoglobin turun pada kehamilan tuba yang terganggu, karena perdarahan yangbanyak ke dalam rongga perut.
Gejala:
  1. Nyeri
    Nyeri panggul atau perut hampir terjadi hampir 100% kasus kehamilan ektopik. Nyeri dapat bersifat unilateralatau bilateral , terlokalisasi atau tersebar.
  2. Perdarahan
    Dengan matinya telur desidua mengalami degenerasi dan nekrose dan dikeluarkan dengan perdarahan.Perdarahan ini pada umumnya sedikit, perdarahan yang banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita keabortus biasa.Perdarahan abnormal uterin, biasanya membentuk bercak.Biasanya terjadi pada 75% kasus
  3. Amenorhea
    Hampir sebagian besar wanita dengan kehamilan ektopik yang memiliki berkas perdarahan pada saat merekamendapatkan menstruasi, dan mereka tidak menyadari bahwa mereka hamil


Sumber Kumpulan Soal UKOM Bidan Indonesia


Demikianlah artikel dari kami diatas tersebut dengan judul Latihan Soal Uji Kompetensi Kebidanan Beserta Jawaban dan Pembahasan Edisi 95. Semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Terimakasih yaa atas kunjungannya.

0 Response to "Latihan Soal Uji Kompetensi Kebidanan Beserta Jawaban dan Pembahasan Edisi 95"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel