Soal Uji Kompetensi Bidan 2019 / 2020 Edisi 96 - UKOM Kebidanan -->

Soal Uji Kompetensi Bidan 2019 / 2020 Edisi 96

Soal Uji Kompetensi Bidan 2019 / 2020 Edisi 96


Berikut ini kami sajikan Contoh Latihan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Kebidanan Edisi Ke 96 beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan Lengkap Pdf doc


Soal Uji Kompetensi Bidan 2019 / 2020 Edisi 96
Soal Uji Kompetensi Bidan 2019 / 2020 Edisi 96

Halo teman-teman semuanya, Uji Kompetensi bidan Periode 2 2019 telah berkahir dan selanjutnya adalah UKOM Bidan periode 3 2019 yang direncanakan dibulan oktober 2019. Oleh karena itu teman-teman semuanya mulai saat ini terus tingkatkan diri untuk berlatih soal-soal Uji Kompetensi dari sini. Oh iya soal-soal ini juga sebenarnya sering masuk didalam Uji Kredensial dirumah sakit dibagian kebidanan. Oleh karena itu, kami harapkan teman-teman tidak hanya puas dengan hasil UKOM tetapi juga setelah lulus Uji Kompetnesi teman-teman masih harus belajar dan berlatih soal-soal dari kami ini yaa.


1. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 20 minggu datang ke Rumah Sakit mengeluh keluar darah pervaginam disertai sedikit nyeri. Hasil pemeriksaan OUE masih tertutup dan planotest (+).

Apakah diagnosa pada kasus tersebut?

a. Kehamilan Ektopik Terganggu
b. Abortus Imminens
c. Abortus Insipiens
d. Abortus Komplit
e. Molahidatidosa

Jawaban : B. Abortus Imminens
Pembahasan :
Abortus imminens - threatened abortion (kegugurang mengancam).
Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Referensi : Ilmu Kandungan Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo. Hal. 467



2. Seorang perempuan usia 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 28 minggu, datang ke RSUD dengan keluhan mengeluarkan darah banyak dari jalan lahir, warna merah segar, tidak disertai nyeri perut,. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, DJJ 155 x/mnt regular, pemeriksaan USG plasenta terletak di segmen bawah rahim.

Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?

a. Plasenta akreta
b. Plasenta Previa
c. Plasenta Inkreta
d. Solutio Placenta
e. Retensio Plasenta

Jawaban : B. Plasenta Previa
Pembahasan :
Plasenta previa adalah implantasi plasenta pada segmen bawah rahim (SBR) yang menutupi sebagian atau seluruh bagian orifisium uteri internum (OUI). Dari pengertian ini didapat dua hal yaitu :
  • implantasi plasenta letak rendah
  • implantasi plasenta sepanjang atau didepan orificium uteri internum
Referensi : Ilmu Kandungan Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo



3. Ny. M G6P3A2 umur 34 tahun hamil 29 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah pervaginam berwarna merah kehitaman, nyeri perut menetap. Gerakan janin tidak di rasakan oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (-) palpasi ditemukan perut teraba keras TD: 120/80 mmHg HR: 80x/i T: 36 C.

Komplikasi apakah yang dapat terjadi pada janin karena kasus diatas?

a. Intra uterine fetal death
b. Bayi baru lahir normal
c. Kecil masa kehamilan
d. Besar masa kehamilan
e. Asfiksia neonatorum

Jawaban : A. Intra uterine fetal death
Pembahasan :
Kematian janin dalam kandungan adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan. KJDK / IUFD sering dijumpai baik pada kehamilan dibawah 20 minggu / sesudah 20 minggu. (Sinopsis Obstetri, hal: 224)

Penyebab Secara umum:
  1. Perdarahan; plasenta previa dan solusio placenta
  2. Pre eklampsi dan eklampsi
  3. Penyakit-penyakit kelainan darah
  4. Penyakit-penyakit infeksi dan penyakit menular
  5. Penyakit-penyakit saluran kencing; bakteriuria, peelonefritis,
  6. glomerulonefritis dan payah ginjal
  7. Penyakit endokrin; diabetes melitus, hipertiroid
  8. Malnutrisi dan sebagainya.
Penyebab Spesifik yaitu :
1. Fetal, penyebab 25-40%
  • Anomali/malformasi kongenital mayor : Neural tube defek, hidrops, hidrosefalus, kelainan jantung congenital
  • Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan.
  • Kelainan kongenital (bawaan) bayi
  • hidrops fetalis, yakni akumulasi cairan dalam tubuh janin.
  • Janin yang hiperaktif
  • Gerakan janin yang berlebihan apalagi hanya pada satu arah saja- bisa mengakibatkan tali pusat yang menghubungkan ibu dengan janin terpelintir.
  • Infeksi janin oleh bakteri dan virus.
2. Placental, penyebab 25-35%
  • Abruption
  • Kerusakan tali pusat
  • Infark plasenta
  • Infeksi plasenta dan selaput ketuban
  • Intrapartum asphyxia
  • Plasenta Previa
  • Twin to twin transfusion S
  • Chrioamnionitis
  • Perdarahan janin ke ibu
  • Solusio plasenta
3. Maternal, penyebab 5-10%
  • Antiphospholipid antibody
  • DM
  • Hipertensi
  • Trauma
  • Abnormal labor
  • Sepsis
  • Acidosis/ Hypoxia
  • Ruptur uterus
  • Postterm pregnancy
  • Obat-obat
  • Thrombophilia
  • Cyanotic heart disease
  • Epilepsy
  • Anemia berat
  • Kehamilan lewat waktu (postterm)
Referensi : Ilmu Kandungan Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo



4. Seorang perempuan berusia 25 tahun, G4P3A0 Usia kehamilan 28 Minggu datang ke Rumah Sakit, mengeluh mudah lelah dan pusing. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal dan konjungtiva pucat.

Apakah Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa?

a. Protein urin
b. Haemoglobin
c. Glukosa urine
d. Hitung lekosit
e. Golongan darah

Jawaban : A. Haemoglobin
Pembahasan :
konjungtiva pucat bisa berhubungan dengan penurunan kadar KB dalam darah, sehingga dari pilihan ganda diatas Haemoglobin adalah jawabannya
Referensi : Ilmu Kandungan Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo



5. Seorang perempuan usia 20 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 8 minggu, datang ke Rumah Sakit mengeluh perdarahan 2 jam yang lalu dalam jumlah yang banyak, nyeri perut dan mual muntah yang hebat, hasil pemeriksaan ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan, serviks terbuka dan hasil USG tidak ditemukan adanya janin.

Apakah diagnose pada kasus tersebut

a. Molahidatidosa
b. Plasenta previa
c. Abortus Insipiens
d. Abortus Imminens
e. Kehamilan ektopik terganggu

Jawaban : A. Molahidatidosa
Pembahasan :
Molahidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili koriolis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik. (Prawihardjo, 2009)
Referensi : Ilmu Kandungan Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo


Baiklah teman-teman semuanya, mungkin cukup sekian dulu pertemuan dan perjumpaan kita kali ini.  Semoga artikel dengan judul Soal Uji Kompetensi Bidan 2019 / 2020 Edisi 96 dapat bermanfaat dan berguna bagi teman-teman semuanya. Sampai jumpa lagi yaa dengan soal Uji Kompetensi Bidan berikutnya.

0 Response to "Soal Uji Kompetensi Bidan 2019 / 2020 Edisi 96"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel